Rock & Jazz Tweep!

Translate

Total Tayangan Halaman

Ikang Fawzi, Ekki Soekarno, dan Gilang Ramadhan

Ikang Fawzi, Ekki Soekarno, dan Gilang Ramadhan
Ipar The Haque Bersatu dalam Ikang Fawzi, Ekki Soekarno, dan Gilang Ramadhan)

Tiga ipar Bersatu dalam Musik (Iakng Fawzi, Ekki Soekarno, Gilang Ramadhan)

Tiga ipar Bersatu dalam Musik (Iakng Fawzi, Ekki Soekarno, Gilang Ramadhan)
Musik sebagai Alat Pemersatu Suami The Haques (Marissa, Soraya, Shahnaz)

Tiga Pasang Kakak-adik Beripar Haque

Tiga Pasang Kakak-adik Beripar Haque
Ikang Fawzi & Marissa Haque, Ekki Soekarno & Soraya Haque, Gilang Ramadhan & Shahnaz Haque

Istri Salah Satu Personil BIL Sedang Mengurus Suaminya, Marissa Haque for Ikang Fawzi

Istri Salah Satu Personil BIL Sedang Mengurus Suaminya, Marissa Haque for Ikang Fawzi
Istri Salah Satu Personil BIL Sedang Mengurus Suaminya, Marissa Haque for Ikang Fawzi

Ekki Soekarno, Gilang Ramdhan, dan Ikang Fawzi, BIL (Brother in Laws, 2010)

Ekki Soekarno, Gilang Ramdhan, dan Ikang Fawzi, BIL (Brother in Laws, 2010)
Ekki Soekarno, Gilang Ramdhan, dan Ikang Fawzi, BIL (Brother in Laws, 2010)

Minggu, 10 April 2011

Setuju Musik Masuk ke Dalam Kurikulum: Ikang Fawzi & Marissa Haque



Jum'at, 04 Maret 2011 17:15 wib

Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2011/03/04/373/431483/indonesia-butuh-kurikulum-musik

SURABAYA- Kondisi pelajaran musik di sekolah dasar hingga menengah atas kian memprihatinkan. Bahkan pola-pola pembelajaran terkesan monoton sehingga siswa tidak memahami musik secara pasti. Pelajaran musik di Indonesia hanya sebatas teori saja.

Hal itu disampaikan Ketua Music Teacher Association of Indonesia (MTAoI) Ivon Maria Pek Pien. "Pelajaran musik di Indonesia sangat jauh tertinggal dibanding luar negeri. Oleh karena itu, melalui MTAoI ini akan diperjuangkan agar terwujudnya kurikulum musik skala nasional," kata Ivon di sela-sela acara Open Piano Competition The 11th Galaxy International di Hotel JW Marriot, Jalan Embong Malang, Surabaya, Jum'at (4/3/2011).

Dia menambahkan, di Indonesia, sekolah musik selalu dicampurkan dengan sekolah umum. Beberapa siswa selalu dibebani dengan pelajaran musik yang hanya teori saja. MTAoI berencana menggulirkan kurikulum bagi perkembangan musik di Indonesia, yakni bagaimana menanamkan musik secara benar sejak dini. Kemudian, ketika siswa beranjak dewasa dapat menerapkan musik tanpa harus les privat lagi.

Ivon mengkritik, Indonesia tidak memiliki konservatorium, sebuah wadah untuk mencari bakat-bakat musisi. Di luar negeri, seperti di New York dan Eropa, konservatorium ini sudah melembaga. "Kabarnya sih akan ada pembangunan konservatorium di Indonesia. Sayangnya yang mendanai bukan pemerintah Indonesia, melainkan pemerintah Belanda bekerja sama dengan kampus Widya Mandala Surabaya," ungkapnya. (rfa)(rhs)

Entri Populer